Kisah Cinta Anak Desa

http://klimg.com/kapanlagi.com//p/love300112_visualizeus.jpgAku lahir di Jakarta pada tanggal 29 April 1988, dan aku lahir dari keluarga yang termasuk menengah kebawah, namun aku tetap bersyukur aku dapat hidup dengan bahagia,walaupun tak sebahagia orang-orang menengah keatas, tapi aku yakin diluar sana banyak yang masih dibawah golonganku. pada saat usia balita,aku berpindah-pindah tempat tinggal, itu karena kedua orangtuaku ingin mencoba mencari rezeki yang lebih baik. walaupun mereka tidak berhasil tapi aku dan tumbuh hingga dewasa. pada saat usia sekolah aku pindah kekampung halaman ibuku, di sebuah desa kecil di kota kecil Banjarnegara, Jawa Tengah. Pada tahun 1994 aku sekolah di SDN Cendana II, tapi alhamdulillah aku dapat mengikuti pelajaran dengan baik, dan prestasiku juga lumayan bagus walaupun kadang aku lalai belajar dimasa SD inilah aku dapat mengeluarkan kemampuanku, kadang aku dipercaya oleh pihak sekolah untuk mengikuti berbagai lomba mata pelajaran,hingga aku berusia 12 tahun aku lulus disekolah itu dan hasilnya lumayan, aku mendapat nilai tertinggi kedua, nilai yang amat membahagiakan bagiku. 
 
pada tahu 2000 aku melanjutkan sekolah ke SLTP Negeri 5 kota Banjarnegara, tapi aku disana termasuk anak yang mempunyai prestasi yang biasa saja, mungkin disana banyak anak sekolah yang lebih pintar dariku, dan juga aku merasa kurang ada dukungan dari orang tua, karena orang tuaku masih mencari nafkah di kota Jakarta, saat aku menginjak kelas 2 aku mulai mmengagumi seorang wanita, walau prestasiku terbilang biasa saja, tapi teman-temanku bilang aku memiliki wajah yang lumayan tampan, aku mulai mendekati seorang wanita bernama wulan, dan dialah cinta pertamaku, tapi itu hanya berlangsung 3 bulan, terhitung aku pacaran hingga 3 kali berpacaran, selain wulan aku juga berpacaran dengan yunita dan nurul, pada saat itu aku dibilang cowok play boy hingga membuatku jera untuk berpacaran dan menginjak kelas 3 aku buang semua urusan cinta dan aku ber konsentrasi untu Ujian Nasional, karena saat kelas 2 nilai turun drastis, setahun kemudian pada tahun 2003 aku berhasil menamatkan sekolahku di SLTP N 5 Banjarnegara, dengan nilai yang standar, aku berusaha untuk meyakinkan orang tuaku, untuk melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi, namun apa daya usahaku gagal karena terpaan krisis keuangan yang menimpa keluargaku sehingga aku terpaksa mengurungkan keinginanku untuk melanjutkan ke SMK f avoritku di kota Banjarnegara. pada akhir 2003 aku mencoba mengikuti orang tuakuk di Jakarta dengan harapan segera mendapatkan pekerjaan, namun karena bermodalkan hanya ijazah SLTP aku kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan aku mencoba untuk berdagang rokok dan minuman di dekat terminal Senen, Jakarta Pusat. dan pada awal 2004 aku mendapat tawaran pekerjaan sebagai Cleaning Service di sebuah rumah sakit swasta di salemba Jakarta Pusat. Disana aku memiliki banyak teman dari seusia hingga yang jauh dari usiaku dan mungkin setara usia Ibuku. aku sangat senang mendapatkan pekerjaan ini, pada saat itu merasa senang dapat menghasilkan uang sendiri,sekali kali aku main kerumah temanku, jadi aku tak bosan hanya pulang kerumah orangtuaku yang hanya digunakan sebagai warung nasi dan malamnya dijadikan tempat tidur bagi keluargaku. 
 
Sempat pada saat aku main ketempat temanku aku berkenalan dengan seorang wanita yang diperkenalkan oleh temanku, namun karena temanku juga menyukainya aku terpaksa mengalah, tapi tak kuduga dia menolak cinta temanku, dan lebih menerima cintaku, wanita itu bernama Dinda, namun itu hanya berlangsung 6 bulan karena aku sudah tidak merasa cocok dengannya, pada akhir tahun 2004 aku putus dengannya, dan selang beberapa minggu aku menemukan penggantinya bernama Ika, dia temanku dari kampung, tapi sama denganku dia merantau ke Jakarta, tapi itupun sangat singkat sekali hanya berlangsung 4 bulan pada bulan maret 2005 aku putus dengannya karena dia mengatakan ingin melanjutkan hidupnya untuk kembali ke kampung halaman,hingga akhir tahun 2005 aku tak berpcaran lagi, dan pada pada saat itu juga aku pindah kerja ke kota bekasi, aku bekerja untuk saudaraku dibidang servis komputer, sambil berharap aku bisa mengetahui ilmu komputer dan alhamdulillah aku bisa menguasainya juga. pada pertengah 2006 luka asmaraku kembali terobati, aku berkenalan dengan seorang wanita bernama Lina di sebuah acara pertunjukan musik, dan aku tak lupa meminta nomor handphonenya, namun ini sungguh lain dari biasanya, aku merasa tidak cocok dengan gadis ini mungkin karena faktor kesenjangan ekonomi, dan masih banyak hal yang aku rasa tidak ada kesamaan. aku berpacaran dengan Lina hanya berlangsung 2 bulan. aku putus sekitar bulan Agustus. pada saat itu akuk mulai berpikir untuk lebih dewasa, dan aku berusaha agar pada tahun 2007 menjalani hidup tanpa kekasih, untuk berusaha mendapatkan semua apa yang aku impikan, karena aku selalu memimpikan untuk membuka usaha servis komputer, jadi aku mulai berhemat dan mulai menabung sedikit demi sedikit. aku membayangkan betapa bahagianya saudaraku yang telah sukses membuka usah servis komputer. pada kurun waktu tahun 2007 dalam pikiranku hanya bekerja, sekalian berusaha membahagiakan orangtuaku. pada awal 2008, tepatnya bulan februari aku kembali berkenalan dengan seorang wanita bernama Rika di sebuah konter Handphone pada waktu aku hendak membeli sebuah handphone, dia gadis yang polos rajin dan termasuk gadis yang rupawan. aku bertekad untuk mempertahankannya untuk menjadikannya wanita terakhir yang bisa membahagiakan hidupku, dapat dismpulkan ketika aku berhubungan dengan dia aku samasekali tak pernah merasakan perbedaan yang dan aku baik-baik saja menjalani hari-hari dengan dia. itu terlihat pada saat dia memutuskan kembali ke kampung halamannya di Purwakarta, Jawa Barat. aku dan dia tetap berhubungan dengannya walau jarak terlalu jauh untuk memisahkan kita, sesekali saat aku libur aku pulang kekampungnya. karena tidak mungkin setiap libur karena aku harus membagi waktu untuk menjenguk orangtuaku yang kini berdagang di warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara. mungkin bisa jadi seminggu sekali aku menengok orangtuaku, dan seminggu kemudian ke tempat dia. tapi tanpa disangka Ibunya sakit keras hingga menghembuskan nafas terakhirnya, dan setelah hari berduka itu Rika selalu merasa kesepian, dan ayahnya mengatakan padaku untuk segera menikahinya, karena mungkin dengan itu Rika dapat ceria lagi, aku kaget dengan keinginan ayahnya itu, aku sesungguhnya ingin sekali menikahinya, karena selama aku pacaran dengannya aku tak pernah sekalipun bertengkar, dan boleh dibilang lancar-lancar saja, tapi dengan berbagai alasan yang tidak memungkinkan aku untuk menikah dimasa usiaku yang masih 20 tahun, aku dengan berat hati untuk merelakan dia mendapat kebahagiaan dengan orang lain.
 
 Baru kali ini aku merasakan patah hati yang amat sangat menyakitkan, karena aku sungguh tak menginginkan ini, pada bulan Oktober 2008 aku putuskan untuk melepas dia. aku atak mau terburu-buru untuk mencari penggantinya dan aku mencoba menghilangkan rasa sedihku untu membuka komputer, main game, internet, dan sebagainya, pada awal 2009 aku memutuskan untuk membeli HP dengan jaringan CDMA dengan alasan agar aku bisa lebih berhemat, aku memilih nomer dengan operator Telkom Flexi, tanpa diduga dengan nomer itu ada seorang wanita menghubungiku dan aku memtuskan untuk berkenalan dan aku meminta untuk ketemuan yang lebih dikenal dengan kopdar (kopi darat), aku meminta temanku untuk menemaniku karena dia juga datang bersama temannya, ternyata wanita itu sungguh membuatku terpana, memang dia tak terlalu rupawan tapi dia sungguh manis dan tutur katanya yang sopan dan lembut membuat aku terpikat, namanya Menik itu sudah aku ketahui sejak sebelum aku berktemu dengannya,aku mencoba untuk sering bertemu dengannya dan pada akhir maret tepatnya tanggal 27 aku mencoba untuk mengutarakan cintaku padanya, aku dibuat deg-degan olehnya karena dia menjawab dengan waktu yang lama sekali, tapi dia menjawab dengan lembutnya dan menerima cintaku, betapa senang hatiku pada saat itu, kini sudah 3 bulan aku berpacaran dengan dia sampai aku membuat tulisan ini aku masih berhubngan dengannya, aku akan mencoba membuat dia sebagai pelabuhan terakhir cintaku. tapi aku tak tahu kemana sekarang aku harus fokus, atau kah ke jenjang pernikahan atau ke karierku yang sampai saat ini mimpiku membuka usaha belum terwujud. karena usiaku masih terbilang muda, aku berusaha untuk teta fokus bekerja dan membahagiakan orangtua. tapi orang tuaku meminta agar aku cepat-cepat menikah, tak tahulah aku hanya bisa berusaha dan berdoa semoga yang terbaik datang padaku.

{ 0 comments... Skip ke Kotak Komentar }

Tambahkan Komentar Anda

 
Yahoo Messenger
Send Me IM!
Google Plus
Add Me To Your Circle!
Twitter
Follow Me!
Facebook
Add My Facebook
Original Template By Belajar SEO Blogspot - Himajiesized By Dayz Hidayat